Halo apa kabar teman-teman pecinta produk-produk Indonesia? Luar biasa bukan tentunya? Lama setelah saya belum berkesempatan untuk menulis artikel-artikel tentang produk-produk cinptaan anak bangsa, akhirnya pada kesempatan hari ini saya bisa menulis lagi. :-)
Nah, pada kesempatan hari ini, saya akan membahas tentang sabun cair Paquito. Apakah teman-teman pernah mendengar nama sabun tersebut? mungkin teman-teman ada yang pernah mendengar merek tersebut.Berikut ini adalah penampakannya. :-D
Gambar diatas merupakan sabun yang saya maksud. Nah, sabun ini sepengetahuan saya memiliki 3 varian yang berbeda, dan varian yang saya beli ini ini bernama Paquito white lilium. setelah saya gunakan, wanginya cukup enak dan tidak membuat kulit kasar.
Sabun Paquito ini di produksi oleh PT Dinaco Grasia Indonesia, yang berlokasi di Semarang, dan memiliki ukuran 250 ml. Sabun ini mengandung bahan natural dari tumbuh-tumbuhan serta aroma dari berbagai wangi bunga natural, terkoleksi menjadi satu sehingga terciptakan keharuman yang khas dan alami dalam sabun mandi ini. Dengan kandungan moisturiser alami Jojoba oil ini, akan membuat kulit anda terasa lembut sehabis mandi.
Komposisi dari sabun ini adalah, aqua, Lauric acid, Myristic acid, Pottasium Hydroxide, Cocoamidopropyl Betain, Ethylene glycol stearate, Jojoba oil, Lauryl glucoside, Asam Etidronate, Sodium Hydroxymethylglycinate, fragrance.
Demikian review salah produk ciptaan anak bangsa, jangan lupa berikan komentar anda ya. :-) Terima kasih Tuhan memberkati
Adalah sosok Mr. Liem Soedarno yang mengungkapkan perhatiannya pada sejumlah produk perawatan dengan sejumlah bahan kimianya. Ironisnya, ketimbang mengambil manfaat dari bahan-bahan alami, komposisi produk-produk tersebut justru lebih tergantikan dengan unsur-unsur kimia.Lahir di Solo, Indonesia di tahun 1925, Mr. Liem memiliki analisa mendalam pada manfaat bahan-bahan alami, dan hal ini diawali dengan bisnis budidaya rumput lautnya di tahun 1970. Mengetahui bahwa bahan baku rumput laut yang beliau ekpor ke Perancis merupakan bagian dari komposisi pembuat kosmetik, titik terang sebuah ide pun muncul. Sukses memasarkan kosmetik buatan sendiri yang teracik dari rumput laut, Mr. Liem meneruskan perjalanannya dengan hijrah ke Jakarta di tahun 1972, ketika perhatiannya tertuju pada problematika rambut dan kulit kepala. Proses penelitian dan observasi pun ditekuninya disebuah klinik yang beliau dirikan.
Impian pun terjawab ketika di tahun 2000, PT. Gondowangi Tradisional Kosmetika akhirnya dirintis dengan pendirian pabrik yang mengawali langkah produksi produk perawatan rambut berbasis bahan-bahan alami. Proses produksi didukung dengan mesin-mesin berteknologi terdepan dan dibawah pengawasan ketat dari riset dan penelitian ilmiah. Saat ini PT. Gondowangi Tradisional Kosmetika tidak hanya melayani konsumen dari Indonesia, namun menjangkau hingga ke sejumlah mancanegara seperti Malaysia, Singapore, Hong Kong, Australia, Korea dan lainnya, untuk memenuhi permintaan pasar di skala multinasional. Berdedikasi dalam mengembangkan daya guna bahan-bahan alami menjadi efektif, Mr. Liem Soedarno melanjutkan penelitiannya untuk membuktikan bahwa konsep Back To Nature dapat diandalkan pasar global dalam memproduksi produk-produk perawatan tubuh. Pada tahun 2000 dimana shampoo Natur akhirnya di produksi sebagai produk pertama PT. Gondowangi Tradisional Kosmetika, hingga akhirnya menjadi sebuah cara mencuci rambut yang dapat diandalkan, dengan tidak adanya pewarna buatan atau pun bahan – bahan kimia yang dapat merusak lainnya. Produk – produk perawatan lainnya terus dalam proses pengembangan demi melengkapi permintaan konsumen untuk perawatan tubuh secara menyeluruh.
